Tentang Penulis

Jessica, Jakarta, 20 April 1997.
Anak ketiga dari 4 bersaudara. setelah karya pertamanya, "Perjalanan Sang Pangeran", Jessica meneruskan karyanya yang baru, "Impian Pengharapan". Tetapi karyanya yang kedua gagal. Dan ia membuat karya selanjutnya, "Kisah Di Pondok Kenangan yang telah berhasil dipublikasikan.

Jumat, 09 Januari 2009

Pondok Impian, Pondok Kenangan

Lolli duduk termenung di sebuah pondok kecil dimana tempat ia tinggal sendirian. Baginya, pondok itu adalah pondok terindah yang penuh dengan impian dan kenangan. Lolli sangat menikmati kesunyian dan tertidur lelap...

"HEI BANGUN!" Panggil seorang anak muda berpakaian pantai yang santai.
"Kamu siapa?" jawab Lolli.
"Aku anak pondok sebelah. Baru kali ini aku bertemu teman pondok."
"Oh, masuk yuk. Di luar masih panas. Bisa main piano? Kalo bisa main aja. Aku punya kok."

Riva memainkan banyak lagu yang familiar dengan piano Lolli. Mulai dari situ, mereka menjadi teman.

Temanku Adalah Guruku

Seperti biasa di hari yang cerah, Riva mendatangi pondok Lolli dengan hati yang senang. Riva bermain Sonata No.14 dan mengajarinya pada Lolli.
"Suatu saat, kau harus memainkannya untukku." Riva berbisik lembut pada Lolli. Lolli sangat terkesan. Sebenarnya kemarin mereka berpacaran. Mereka sangat dekat. Dan setelah itu, Riva jadi semakin sering mengajari Lolli banyak hal. Dari bermain piano sampai memanjat tebing tanpa alat. Lolli dan Riva sangat menyayangi satu sama yang lain.

Mereka cukup bahagia dengan cinta mereka dan bertekad akan menjadi pasangan yang baik.

Pacar Idaman

Saat pagi yang serah, Lolli berjalan keliling pantai yang ada di dekat pondok Riva dan Lolli.Lolli sering ketempat itu untuk mencari ikan. Di pantai itupun Riva sering mengajari banyak hal kepada Lolli. Tiba-tiba...
GUBRAK!!!
Lolli terjatuh karena tersandung oleh sebuah buku tebal berjudul "Pacar Idaman". Seketika Lolli terpikir wajah Riva. Tetapi ia melupakan pikiran itu dan membaca buku yang ia temui barusan. Lolli membacanya dengan teliti.. Ia pun langsung lari menuju pondok Riva dan bercakap-cakap banyak bersama Riva.

Sampai kapanpun Riva akan selalu menjadi pacar idaman Lolli...

Pernikahan

Tak terasa sudah 4 tahun Lolli dan Riva berpacaran. Kini umur mereka sudah 23 tahun. Mereka akan segera menikah. Lolli dan Riva akhirnya menikah dengan resmi dan memulai hidup bersama. Entah kenapa Lolli menjadi malu dan merasa tidak biasa dengan status barunya menjadi isteri Riva. Pondok merekapun digabungkan menjadi suatu pondok yang cukup besar bagi mereka.

Lolli dan Riva menjadi semakin akrab dan menyayangi satu dengan yang lain. Mungkin semua itu terjadi karena mereka telah menikah dan menjadi sepasang suami isteri.

Sonata No.14

Suatu hari, badai menerjang sangat kencang. Tetapi di saat itu Riva sedang menangkap ikan. Lolli sangat cemas. 1 jam telah berlalu. Badai masih belum berhenti juga. 2 jam berlalu.
"Tok tok tok" terdengar suara ketukan dari arah pintu. Lolli berlari segera menuju pintu. Akhirnya dari pintu itu datang Riva yang hampir pingsan. Lolli segera membawa Riva menuju tempat tidur.

3 hari berlalu sejak kejadian itu. Akhirnya badai berhenti juga. Fajar mulai terlihat kembali di pagi hari. "Mainkanlah lagu Sonata No.14 untukku" seru Riva dengan suara lemas. Lolli memainkannya di piano dengan sangat lembut dan menyentuh. Di saat itu juga Riva beristirahat dengan tenang sambil menangis seakan mengucapkan "Terima kasih"...


THE END...